Home » » BAHAYA HARTA DAN PANGKAT

BAHAYA HARTA DAN PANGKAT

Written By Cahaya Hati on Kamis, 11 Desember 2008 | 22.40


“Dari Ka’ab bin Malik berkata, bersabda Rasulullah “Tidaklah dua ekor srigala yang lapar bagi kambing itu lebih berbahaya daripada kerakusan seseorang terhadap harta dan kedudukan terhadap agamanya”.

Sesungguhnya manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini tidak akan terlepas dari cobaan. Ada kalanya cobaan itu berbentuk kemiskinan, kesempitan, kesusahan dalam mencari rizki ataupun cobaan-cobaan lain yang bersifat lebih membutuhkan kesabaran dalam menghadapinya. Namun ada juga cobaan yang bentuknya kekayaan, kedudukan, harta dan lainnya, yang dalam cobaan ini manusia terkadang tidak bisa bersabar atau tidak bisa mensikapi cobaan ini dengan baik.

Abdurrahman bin Auf radhiyallahu 'anhu berkata:

Artinya, "Bersama Rasulullah, kami telah dicoba dengan kesempitan dan kami bersabar, kemudian kami dicoba dengan kelapangan dan kami tidak bisa bersabar".

Oleh karena itu Rasulullah memperingatkan umatnya akan bahaya harta dan kedudukan dalam sebuah haditsnya yang tercantum dalam Musnad Imam Ahmad no ; 15876 dan no ; 15887, juga dalam kitab Jami' Turmudzi no ; 2376. Abu 'Isa berkata tentang hadits ini, "Hadits ini Hasan Shohih". Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar dari Rasulullah, akan tetapi dalam sanadnya terdapat cacat.

Telah kita ketahui bahwa harta mempunyai daya hancur yang hebat bagi agama seseorang, karena ketika orang tersebut mulai dijangkiti rasa cinta terhadap harta dan dunia, maka ia akan selalu menuruti syahwat dan nafsunya untuk selalu berfoya-foya. Dan apabila syahwat ini telah menguasai hatinya, iapun akan malas dalam mencari harta yang halal dan dia akan memburu harta dengan jalan yang penuh syubhat, sehingga ia terlena dari dzikir kepada Allah.

Cukuplah bagi kita sebuah pelajaran yang diambil dari kisah Qorun, seorang alim yang hafal kitab taurat, tetapi ia hancur dan diadzab di dunia bersama harta yang selalu ia kumpul-kumpulkan. Dia diadzab karena satu hal yaitu ia lalai dari dzikir kepada Allah.

Adapun kecintaan kepada pangkat dan kedudukan lebih berbahaya daripada cinta kepada harta. Karena seseorang akan dengan mudah mengeluarkan hartanya untuk sebuah pangkat, akan tetapi kebalikannya orang tidak akan mengorbankan pangkat dan kedudukannya demi harta.

Siapa saja yang dalam hatinya terdapat rasa cinta kepada pangkat, maka perhatiaanya terhadap urusan orang lain akan menyusut, hatinya dipenuhi kesangsian terhadap mereka, semua amalan dan perbuatannya hanya ditujukan untuk mendapat simpati dari mereka, yang itu semua adalah kemunafikan dan kesyirikan yang sangat berbahaya bagi agamanya.

Jadi kecintaan terhadap harta dan kedudukan termasuk hal-hal merusak yang harus segera diobati dengan ilmu dan amal. Mengobati dengan ilmu adalah hendaknya dia mengetahui sebab-sebab kecintaannya terhadap dunia, sehingga dia bisa menghapus sebab-sebab itu dari dalam hatinya. Adapun mengobati dengan amal adalah dengan memandang rendah semua pangkat dan kedudukan, dan dengan mengerjakan amalan-amalan yang lebih bermanfaat baginya.

Akhirnya, marilah kita merenungi perkataan Ibnu Mas'ud, "Barangsiapa yang menginginkan akhirat, ia akan korbankan dunianya. Dan barangsiapa menginginkan dunia ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaumku! korbankanlah dunia yang fana ini untuk meraih akhirat yang abadi.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Terpopuler

Anda pengunjung ke...
Website counter
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Berlomba-Lombalah Dalam Kebaikan ! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger